Tuesday, August 12, 2008

Adenium ArabiCum

Di Thailand, Blak Giant dikenal dengan nama Yak Dam, karena sosoknya yang besar. Batangnya berwarna hitam kecoklatan dari ujung batang sampai bagian atas caudex (bonggol), sehingga caudex bawah berwarna lebih terang. Batang meruncing ke arah atas. Ruas batang banyak dan tersusun Rapat. Kulit batang kasar bersisik, menegaskan sosoknya yang kekar. Bunga tampak gradasi dari merah pada tepi hingga warna pink di bagian tengah. Daun berbentuk oval dan melekuk ke dalam, tebal, berbulu, dan berwarna hijau muda. Tulang daun berwarna merah.

Adenium arabicum berasal dari Timur Tengah. Dari sana dibawa ke berbagai negara yang berbeda iklimnya sehingga terjadi perubahan karakter adenium arabicum.

Semula hanya ada 2 jenis arabicum yaitu :

1. Adenium arabicum dataran rendah. Hidup dibawah ketinggian 1000 dpl. Cara membedakan : lihat batangnya. Batangnya tinggi, bilamana ditanam di alam bebas bisa mencapai 2 meter atau lebih. Cabang berumpun dan agak berkelok-kelok. Daunnya bulat, besar, adan agak lonjong.

2. Adenium arabicum dataran tinggi. Aselinya hidup di ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut. Batangnya agak pendek, melebar ke samping. Cabangnya tumbuh lurus vertikal.

3. Ra Chine Pan Dok (RCN). Nama ini dalam bahasa Thailand berarti : Ratu Seribu Bunga (Queen of Thousand Flower). Rajin berbunga, berbatang lentur, dan bercabang banyak. Cabang tumbuh merumpun, lurus dan meninggi. Percabangannya yang rapat menimbulkan kesan tua pada tanaman. Daunnya kecil berukuran 2 - 5 cm, berbentuk oval, tidak berbulu, dan mengkilap dibagian atas dan bawah permukaan daun. Bijinya sulit diperoleh dan berukuran paling kecil dibandingkan dengan jenis arabicum lain.


ARABICUM SILANGAN :

1. Thai Socotranum.

Ini silangan dari RCN x Arabicum Yaman. Walaupun namanya pake Socotra, adenium ini tidak sama dengan Socotranum yang tumbuh dipulau Socotra. Thaisoco berbatang kekar dan berbonggol besar. Cabang bengkok meliuk-liuk ke semua penjuru. Daunnya tidak berbulu seperti daun RCN. Saat berbunga penuh tanaman ini akan merontokkan daunnya. Ukuran bijinya lebih besar dibandingkan arabicum Yaman. Biji Thaisocotranum sangat sulit diperoleh karena dari 1 pasang buah hanya dihasilkan sekitar 30 biji terpilih. Banyak hibrid baru yang dihasilkan dari persilangan Thaisoco sebut saja : Golden Crown, Petch Banna, Diamond Crown,S1, Kao Hin Son, dan Bangkla

2. Black Giant.

Di Thailand, Blak Giant dikenal dengan nama Yak Dam, karena sosoknya yang besar. Batangnya berwarna hitam kecoklatan dari ujung batang sampai bagian atas caudex (bonggol), sehingga caudex bawah berwarna lebih terang. Batang meruncing ke arah atas. Ruas batang banyak dan tersusun Rapat. Kulit batang kasar bersisik, menegaskan sosoknya yang kekar. Bunga tampak gradasi dari merah pada tepi hingga warna pink di bagian tengah. Daun berbentuk oval dan melekuk ke dalam, tebal, berbulu,dan berwarna hijau muda. Tulang daun berwarna merah. Ukuran biji cukup besar, bahkan sedikit lebih besar dibandingkan biji Yak Saudi.

3. Black Knight.

Black Knight merupakan silangan antara Black Giant dengan Black Somalense.

4. Taiwan Arabicum : Dessert Night Fork.
Bentuk percabangannya seperti garpu (fork), warna batangnya tergaantung pada cuaca.

5. Petch Muang Kong. Namanya sama dengan nama salah satu kota di Thailand.

6. Petch Na Wang (PNW).

7. RCN Hibrid.

Dikutip dari : toekangboenga.com

(dikutip dari buku : Adenium Arabicum - Tim penulis Persada Adenium + Anne Nelistya)

Thursday, June 26, 2008

PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH RUMAH TANGGA

Sampah Rumah Tangga terdiri dari sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dibagi dua yaitu :

  1. Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur)

Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-buahan, nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur / lauk pauk, dan sampah dari kebum (rumput, daun-daun kering/basah) .

  1. Sampah Organik Hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging, telur dan sejenisnya.
Sampah anorganik yaitu berupa bahan-bahan seperti kertas, karton, besek, kaleng, bermacam-macam jenis plastik, styrofoam, dll.

Sampah organik hijau dipisahkan dari sampah organik hewan agar kedua bahan ini bisa diproses tersendiri untuk dijadikan kompos. Sedangkan sampah anorganik berupa plastik dikurangi pemakaiannya, memakai ulang barang-barang yang diperlukan, didaur ulang, yang masih bersih dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung.

Sampah anorganik yang dapat didaur ulang misalnya :

- kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas.

- Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.

- Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman

Sampah yang bersih dapat dijual/diberikan pada pemulung. Misalnya karton, kardus, styrofoam, besek, botol, plastik-plastik kemasan makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya. Jenis-jenis yang bersih ini pisahkan dalam satu kantong, langsung saja diberikan pada pemulung tanpa dibuang ke bak sampah terlebih dahulu.

Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Mendaur Ulang Sampah Dapur Rumah Tangga

Alternatif 1 :

Siapkan :

1. Kardus

2. Bantalan yang dibuat dari sabut kelapa yang dibungkus dengan kasa nyamuk plastik

3. 5-6 kg kompos yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan

4. Sampah yang telah dipotong-potong ukuran 2 - -4 cm

5. Alat pengaduk

6. Karung plastik yang berpori-pori (untuk membungkus kardus) atau keranjang tempat

cucian baju kotor (takakura).

Cara membuat :

1. Letakkan bantalan sabut kelapa diatas adukan kompos + sampah

2. Lakukan lapis demi lapis sampai kardus penuh. Kardus disimpan di dalam keranjang (takakura) atau bungkus dengan karung plastik yang berpori. Letakkan ditempat yang tidak terkena hujan dan terik matahari. Setiap 3-4 hari dibuka dan diaduk-aduk, lakukan terus sampai seluruh sampah menjadi hitam, hancur.

3. Sampah telah berubah menjadi kompos siap pakai/dijual. (untuk dijual, diayak terlebih dahulu). Jika kardus pertama penuh, buatlah kardus kedua, dst.


Alternatif 2 :

1. Wadah drum, ember plastik atau gentong

2. Wadah diberi lubang didasarnya untuk pertukaran udara

3. Bahan sampah yang dipotong 2 – 4 cm

4. Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator. Contohnya EM-4, Starbio, Temban.

Bahan-bahan ini bisa diganti dengan kompos dari tumbuh-tumbuhan.

5. Air

6. Alat pengaduk.

Cara membuat :

1. Bahan sampah dimasukkan didalam wadah selapis, kemudian ditambahkan kompos atau mikroorganisma pengurai

2. Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh

3. Disiram dengan air secara merata

4. Pada hari ke 5 -7, media dapat diaduk-aduk. Pengadukan diulang setiap lima hari dan dihentikan sampai sampah menjadi hitam dan hancur.

5. Sampah telah berubah menjadi kompos.

Catatan :

Pengaturan suhu merupakan faktor penting dalam pengomposan. Salah satu faktor yang sangat menentukan suhu adalah tingginya tumpukan. Tumpukan lahan yang terlalu rendah akan berakibat cepatnya kehilangan panas. Ini disebabkan tidak adanya cukup material untuk menahan panas yang dilepaskan sehingga mikroorganisma tidak akan berkembang secara wajar. Sebaliknya bila timbunan terlalu tinggi, akan terjadi kepadatan bahan organic yang diakibatkan oleh berat bahan sehingga suhu menjadi sangat tinggi dan tidak ada udara di dalam timbunan. Tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah 1,2 – 2,0 meter dan suhu ideal selama proses pengomposan adalah 40 derajat-50 derajat C.

Untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan, maka pH timbunan harus diusahakan tidak terlalu rendah. Namun, pH timbunan yang rendah dapat dicegah dengan pemberian kapur, abu dapur atau abu kayu.

Bahan mentah yang baik untuk penguraian atau perombakan berkadar air 50 – 70 %. Bahan dari hijauan biasanya tidak memerlukan tambahan air, sedangkan cabang tanaman yang kering atau rumput-rumputan harus diberi air saat dilakukan penimbunan. Kelembaban timbunan secara menyeluruh diusahakan sekitar 40 – 60 %.

Pada saat pengomposan akan timbul asap dari panas yang dikeluarkan. Hal ini akan mengakibatkan timbunan bahan menjadi kering. Agar hal ini dapat diketahui sedini mungkin, ke dalam timbunan perlu ditancapkan bambu panjang.

Pemilik/penulis: Giacinta Hanna

Monday, June 23, 2008

Grafting Bor Pada Adenium

Apa bagusnya Grafting Bor? Kenapa harus Grafting Bor? Dan mungkin banyak lagi pertanyaan yang akan muncul berkisar grafting dengan cara bor ini. Apakah ini suatu metoda baru? Tidak, ini bukan suatu metoda grafting baru, grafting dengan cara bor sudah lama dikenal oleh trainner bonsai, hanya saja grafting bor pada Adenium sedikit dimodifikasi sesuai dengan struktur batang adenium itu sendiri. Bila pada bonsai berkayu keras, kita dapat melakukan grafting bor langsung dengan mengunakan bor tangan atau bor listrik dengan mata bor yang disesuaikan dengan besarnya entres yang hendak di grafting. Tapi pada adenium yang berbatang kayu semu seperti umumnya pohon sukulen, akan sangat mudah busuk dan rusak bila dilakukan pengeboran dengan alat bor pada umumnya.

1. Peralatan.

Untuk melakukan Grafting Bor pada Adenium, kita memerlukan peralatan sbb:

  1. Pipa Aluminium atau pipa stainless yg besarnya sesuai dengan entress yang akan digrafting. Pipa pipa tersebut kemudian diasah pada salah satu ujung bagian dalamnya sehingga menjadi tajam dan rata. Pengasahan pipa dapat dilakukan dengan menggunakan amplas. Pipa ini dianjurkan disiapkan dalam beberapa ukuran, mengingat entress yang akan kita grafting pun bervariasi besarnya.
  2. Pisau kecil yang tajam dan runcing. Pisau yang dapat digunakan seperti pisau untuk pengrajin (hobbies tools set) yang dapat diperoleh di toko perkakas atau pisau bedah yang dapat diperoleh di toko alat alat kedokteran.
  3. Lem yang kuat dan cepat kering, lem yang biasa digunakan disini adalah Power Glue.
  4. Alkohol, untuk menstrerilkan alat alat diatas yang akan dipakai untuk grafting.
  5. Kain yang bersih dan kering atau tissue.

2. Cara Kerja

Berikut ini adalah langkah langkah untuk melakukan Grafting Bor.

  1. Siapkan pohon dan entress yang akan digrafting. Bersihkan permukaan pohon yang akan dibor dengan kain yang bersih, tapi jangan sampai melukai.
  2. Bersihkan peralatan yang telah disiapkan dengan cara merendam dalam alkohol dan biarkan kering (bisa dibantu dengan membakarnya pakai korek api gas).
  3. Pilih pipa yang besarnya sesuai dengan entress yang akan digrafting, lalu tancapkan secara tegak-lurus pada pohon dititik dimana entress akan ditempelkan sedalam kurang lebih 3-5mm, lalu dicabut keluar. Batang pohon bekas tancapan pipa akan terpotong membentuk bulatan sebesar diameter pipa.
  4. Ambil pisau kecil yang telah disiapkan dan bersihkan potongan pohon dari pipa sedalam yang kita tancapkan.
  5. Ambil entress yang telah kita siapkan, potong sedikit ujung entress tersebut dan tancapkan ke lubang pada pohon yang telah kita buat secara tegak lurus, apabila keluar getah bersihkan dengan kain atau tissue yang telah disediakan. Lalu teteskan Power Glue pada batas sambungan dan tiup hingga kering.
  6. Lakukan langkah langkah diatas (2.c. hingga 2.e.) untuk entress entress lain yang akan digrafting.
  7. Taruh pohon yang sudah selesai digrafting pada tempat sedikit ternaungi dan tidak terkena hujan selama seminggu agar entress yang disambung tidak mudah layu.

3. Kekurangan dan kelebihan Grafting Bor.

Segala sesuatu hal didunia ini selalu ada plus minusnya, tidak terkecuali pada metoda Grafting Bor.

Kelebihan dari Grafting Bor

Kelebihan dari metoda grafting antara lain, tidak adanya bekas luka yang menandakan kalau entress yang kita graftingkan adalah graftingan. Akan bagus bila diterapkan pada penambahan cabang untuk pembentukan bonsai yang kita bentuk, misalnya untuk mengisi kekosongan ruang pada dimensi bonsai atau untuk sekedar menambahkan anak cabang, sehingga memiliki percabangan yang lebih banyak sesuai dengan yang kita inginkan.
Penbentukan percabangan yang tidak mungkin kita dapat dari pertumbuhan alami pohon atau yang terlalu lama ditunggu pada pertumbuhannya.

Kekurangan dari Grafting Bor

Kekurangan dari grafting bor adalah diperlukannya suatu ketelitian dalam prosesnya sendiri. Tidak seperti proses metode grafting lainnya, pada grafting bor kita harus membersihkan lubang bor pada pohon yang kita buat dengan ektra hati hati dan teliti agar tidak merusak jaringan pohon yang bisa mengakibatkan pembusukan. Entress yang ditempelkan pada grafting bor cenderung lebih gampang lepas dibanding metoda lainnya sehingga dari proses grafting hingga entress telah menempel pada pohon harus diperhatikan agar pohon tidak digoyang atau tersentuh. Menurut pengalaman entress akan menempel cukup kuat setelah minimal 1 bulan.

Selamat Mencoba!

Sambung Ngebor Ratu Gurun Oleh trubus

Ingat goyang ngebor Inul Daratista? Lima tahun silam penyanyi asal Pasuruan, Jawa Timur, itu menghebohkan dunia dangdut dengan goyangan tak lazim. Gara-gara istilah ngebor hobiis adenium di tanahair pun geger. Bedanya bukan teknik goyang yang diributkan, tapi teknik sambung bor ala Fendi Salim yang unik. Batang bawah bukan dipotong atau disayat membentuk V, tapi 'dibor' dengan besi bulat.

Bukan tanpa alasan sambung bor adenium disebut unik. 'Saya belum mendengar teknik itu. Yang lazim dipakai pekebun ada 4 macam,' kata Ir Slamet Budiarto, dari PT Godong Ijo Asri. Teknik itu ialah sambung V, sambung sisip, sambung satu mata, dan sambung ala Vietnam. Yang disebut terakhir dikenal juga dengan istilah sambung flat alias rata. Disebut ala Vietnam karena banyak digunakan nurseri di negeri tersebut.

Keempat teknik itu mempunyai kesamaan. Menggunakan plastik lentur sebagai pengikat untuk menyatukan batang bawah dan mata tunas atau batang atas. Plastik populer karena dianggap mudah didapat dan ekonomis oleh pekebun. Namun, bagi pemula proses pengikatan itu menyulitkan. 'Tunas yang dipakai terlalu kecil, sukar mengikatnya,' kata Nugraha Susanto, hobiis di Jakarta, mengomentari sambung satu mata dan flat. Sambung V kerap menimbulkan bekas meski sambungan telah menyatu.

Hadirnya sambung bor ala Fendi Salim seolah menjawab kesulitan itu. 'Tekniknya sederhana. Bekas sambungan tak kentara. Bahannya pun gampang didapat di perkotaan,' kata Sulastama Raharja, hobiis adenium di Pekanbaru, Riau. Menurut Fendi sambung bor sebetulnya telah lama dipakai pada bonsai. Untuk adenium teknik itu dimodifi kasi lantaran struktur batang adenium bukan kayu keras seperti tanaman bonsai. Batang si ratu gurun itu banyak mengandung air karena tergolong sukulen.

Mudah

Sejatinya sambung bor tak menggunakan bor tangan atau bor listrik sebagai alat. Pipa logam tipis dipakai sebagai pengganti bor. 'Yang paling mudah menggunakan logam bekas antena atau jemuran,' kata Fendy. Pipa itu diasah dengan kikir agar berujung tajam dan rata. Penyatuan batang atas dan bawah menggunakan lem super (lem plastik, red).

Menurut Fendi, prinsip utama sambung bor ialah menyesuaikan ukuran entres alias batang atas dengan pipa. Lantaran itu dianjurkan pipa tersedia dalam berbagai ukuran karena ukuran batang atas biasanya bervariasi. Peralatan lain berupa pisau kecil berujung runcing, alkohol, dan tisue bersih.

Teknik sambung bor pun memungkinkan hobiis membuat kreasi baru adenium di luar kelaziman. Misal, setiap cabang bisa dihubungkan dengan cabang lain membentuk segitiga. 'Membuat konstruksi rumah dari adenium pun bisa,' kata Fendi.

Menurut Gede Suyono, pemain adenium di Denpasar, Bali, hadirnya sambung bor sebagai teknik baru patut diacungi jempol. 'Selama ini bekas sambungan yang kentara mengganggu kesan pertama adenium di arena kontes,' kata pria yang kerap menjuri itu. Namun, menurut Gede untuk tanaman kontes, arah sambungan sebaiknya tetap memperhatikan arah tumbuh cabang. Misalnya, sudut antara batang bawah dan cabang yang tegak lurus mesti dihindari. (Destika Cahyana)

Media Tanam Euphorbia


Euphorbia milii suka media kering, dan porous (tidak mengikat air terlalu lama). Drainase yang buruk, akan membuat busuk akar.

Berdasarkan pengalaman sejumlah, media tanam yang akan menghasilkan Euphorbia Anda sehat dan rajin berbunga adalah campuran serbuk kelapa (cocopeat), sekam bakar, sekam biasa, pasir kasar/ pasir malang dan pupuk kandang. Serbuk kelapa yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih baru. Serbuk kelapa lama, biasanya banyak menyimpan air.

Bisa juga gunakan campuran pasir kasar/ malang, sekam biasa dan pupuk kandang.

Penting. Sebelum, digunakan, media sebaiknya disterilkan dulu agar terbebas dari bibit penyakit. Caranya, serbuk kelapa dikukus selama 1-2 jam, apabila tidak sempat dan kebetulan ada terik matahari, boleh dijemur. Sedang pupuk kandang, sebaiknya yang sudah matang dan steril yang ditandai dengan warna hitam pekat. Hal ini untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.

Jangan gunakan tanah merah atau tanah liat, karena daya ikat airnya cukup tinggi.

Agar Euphorbia Tumbuh Subur dan Berbunga


Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui:

PENYIRAMAN:
Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi. Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.

Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman.

Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00

Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman.

Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.

Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.

Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.

PENYIANGAN
Di dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.

PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.

Cabang-cabang yang tidak beraturan dipotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuat, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).

Bunga tua juga harus dipangkas.

Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.

PEMUPUKAN
Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan beryupa pupuk.

Pemberian pukuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.

Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.

Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.

Thursday, June 19, 2008

Bagaimana Cara Penyiraman yang Baik?

Penyiraman tanaman adenium tergantung situasi, untuk musim kemarau penyiraman 2 hari sekali, musim hujan 3 – 4 hari sekali. Selain itu juga bergantung media yang dipergunakan, misal pada musim kemarau bila menggunakan media yang terdiri dari pasir malang dan sekam bakar, maka penyiraman dapat dilakukan 2 hari sekali. Pertimbangan lain keputusan berapa kali penyiraman dilakukan selain pengaruh (1) musim dan (2) komposisi media adalah (3) volume pot, bila volume pot besar maka ada kemungkinan penguapan air dari media tidak rata, sehingga ada kemungkinan posisi media paling bawah masih basah.

Bagaimana Cara Pemupukan yang Baik?

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, program pemupukan dilakukan 2 kali seminggu dengan cara disiramkan ke media tanam. Pupuk yang digunakan adalah Growmore Hijau 20-20-20 (0,75 g/L air), Growmore Oranye 6-30-30 (0,75 g/L air).

Caranya:

1. Penggunaan yang bergantian (misal hari Senin Growmore Hijau, kemudian hari Kamis Growmore Oranye).

2. Penggunaan berdasarkan kondisi tanaman, bila daun sudah cukup rimbun maka seminggu 2 kali dapat menggunakan Growmore Oranye sampai berbunga. Bila bunga yang sudah lama mulai rontok maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemupukan Growmore Hijau untuk pemulihan kondisi. Pupuk selain merk dagang Growmore dapat digunakan, misal Hyponex, Gandasil, Vitabloom, Bayfolan, Gaviota. Umumnya pupuk yang dipergunakan adalah pupuk non organik.

Kapan dilakukan Pemangkasan?

Pemangkasan dapat dilakukan setelah tanaman selesai berbunga keseluruhan (rontok). Tujuan pemangkasan adalah untuk membentuk tanaman dan percabangan, sehingga diharapkan pada pembungaan berikutnya lebih semarak dan indah. Pemangkasan pada tunas tunggal dapat dipangkas 5 cm dari batas sambungan atau pangkal percabangan, sehingga nantinya tanaman akan kelihatan kompak.

Kapan Penggantian Media dan Pot Dilakukan?

Dapat dilakukan 1 tahun sekali atau 6 bulan sekali, karena media yang lama kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu mengurangi perkembangan hama Root Mealybug. Pergantian pot diperlukan bila ukuran bonggol sudah membesar dan tidak sesuai dengan volume pot.

Kapan dan Bagaimana Cara Pengendalian Hama dan Penyakit?

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman adenium juga tergantung dengan musim:

1. Musim Kemarau

  1. Hama Spider Mite

Pengendalian Lingkungan: pemusnahan gulma (rumput/bayam liar) secara manual atau menggunakan herbisida

Pengendalian Kimiawi (Akarisida):

Agrimec/Bamex/Schumec (0,25 – 0,5 ml/L air), Talstar (0,5 ml/L air)

Demiter (0,5 – 1 ml/L air), Kelthane (0,5 ml/L air)

Curacron (0,5 - 1 ml/L air),

pengendalian untuk serangan berat (kasus tertentu menyebabkan bunga rusak/pinggir bunga berubah coklat dan mengering)

b. Hama Mealybug/Root Mealy Bug

Pengendalian Kimiawi (Insektisida)

Pegasus (0,5 – 1 ml/L air), Metindo (1 g/L air)

Diazinon (0,25 ml/L air) disiramkan ke media tanam 1 bulan sekali (khusus Root Mealybug)

2. Musim Hujan

a. Hama Fungus Gnats

Pengendalian Lingkungan: pemusnahan lingkungan berlumut dan lembab (sumber makanan dari Fungus Gnats)

Pengendalian Kimiawi (Insektisida)

Trigard (0,25 – 0,5 g/L air), Confidor (0,5 – 1 ml/L air)

Calypso (0,5 – 1 ml/L air), Provado (0,5 – 1 ml/L air)

Diazinon (1 ml/L air) pada tempat berlumut (larva biasa terdapat)

b. Penyakit Cendawan – Phomopsis

Pengendalian Lingkungan: penyiraman tanaman sebaiknya pada pagi hari (pukul 07.00 – 10.00) agar kondisi di sore hari daun tidak lembab.

Pengendalian Kimiawi (Fungisida)

Daconil (0,5 -1 ml/L air), Dithane M45 (0,5 – 1 g/L air)

Score (0,5 ml/L air)

HAMA DAN PENYAKIT ADENIUM

Pemeliharaan adenium kerap kali menghadapi cobaan yang membuat kita mengelus dada tidak hanya bagi pemula , tapi juga dialami oleh pekebun besar , meskipun tanaman adenium terhitung jarang terserang Hama dan Penyakit.

Upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya Hama dan Penyakit adalah : secara eksternal dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar penanaman adenium, baik dari serangga, kotoran, ataupun gulma yang menjadi vektor hama dan penyakit. Pengawasan sejak dini akan kondisi lingkungan dan gejala-gejala awal, sangat penting didalam upaya mencegah sejak dini berkembangnya hama dan penyakit. Kelembapan media tanam dan lingkungan juga penting diupayakan, dengan pengaturan kondisi lingkungan dan pengaturan jarak tanaman akan mengakibatkan tanaman akan mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup sehingga proses tumbuh dapat optimal.

Selain itu secara internal perlakuan terhadap tanaman , termasuk penyiraman , pemupukan sangat berpengaruh didalam perkembangan tanaman. Tanaman yang sehat cenderung jarang terkena penyakit.

A. HAMA

a. Aphid

Hama ini berupa kutu berwarna kuning yang terdapat pada pucuk daun muda. Daun yang terserang akan tumbuh tidak sempurna dan cenderung mengeriting.

Cara penanggulangan menggunakan insektisida, seperti Dursban, Demiter. Insektisida ini bersifat kombinasi antara contact killing dan nervous disturbing. Artinya, bila insektisida ini mengenai serangga, serangga akan langsung mati, tetapi jika serangga tidak mati kemampuan reproduksinya akan mati, sehingga bisa memutus siklus hidup serangga. Insektisida ini digunakan dengan cara disemprotkan ke bagian tanaman yang terserang aphid.

b. Nematoda

Umumnya nematoda terdapat di media tanam yang sering dipupuk kandang. Kerusakan tanaman pada tingkat yang parah disebabkan oleh sekresi air ludah yang diinjeksikan ke dalam tanaman saat nematoda menggigit atau memakan tanaman. Proses ini bisa menyebabkan kematian atau kekuatan akar dan tunas hilang , terbentuk luka , jaringan tanaman membengkak dan pecah.

Cara Penanggulangan nematoda bisa dilakukan dengan menyemprotkan/ menaburkan Furadan atau nematisida Dazomet 98% dengan dosis sesuai dengan anjuran.

c. Fungus Gnat

Fungus gnat merupakan hama yang bentuknya menyerupai nyamuk berwarna hitam. Sasaran hama ini adalah bunga.

Gejala : Bunga yang terserang ditandai dengan adanya bintik hitam di kuncupnya. Beberapa lama kemudian kuncup bunga akan membusuk dan gugur.

Cara penanggulangan : menggunakan insektisida, seperti dursban atau Proleaf yang disemprotkan ke bagian tanaman yang terserang.

d. Root Mealy Bug

Hama ini menyerupai kutu rambut , tetapi berwarna putih , dan umumnya dijumpai pada di media tanam yang lembap. Tanaman yang mengalami serangannya bisa mengalami layu pucuk disertai pembusukan akar.

Cara Penanggulan : disarankan menggunakan gabungan nematisida, insektisida , dan fungisida , seperti Diazinon dengan cara disiramkan ke media tanam karena sumber penyakitnya bersembunyi di dalam media tanam atau dengan mengganti seluruh media tanam dengan media tanam baru yang steril. Tanaman sebelumnya dicelukan ke rendaman larutan insektisida.

e. Mealy Bug

Mealy Bug merupakan kutu berwarna putih , dan dijumpai pada ketiak daun dan pucuk daun muda. Kutu ini mempunyai sejenis tepung. Serangan kutu ini menyebabkan pertumbuhan pucuk menjadi abnormal. Cara Penanggulangan : dengan menyemprotkan insektisida, seperti Proleaf atau Diazinon yang disemprotkan ke bagian tanaman yang terkena serangan.

f. Semut

Semut sering bersarang di dalam media tanam atau di bawah pot, sehingga bisa merusak akar dan tunas adenium. Hal ini tentunya bisa mengganggu pertumbuhan adenium. semut merupakan vektor penyakit.

Cara penanggulangan : merendam sebentar pot adenium ke dalam air atau menyiramnya menggunakan obat antisemut.

g. Spider Mite

Hama berwarna merah ini senang bersembunyi di bawah daun dan ketiak daun.

Gejala : Daun yang terserang akan berwarna kusam.

Cara Penanggulangan :menggunakan akarisida, misalnya Kelthane.

h. Thrips

Kutu berwarna hitam ini bergerak cepat.

Gejala : Dapat dilihat pada bunga yang masih kuncup , sehingga bunga gagal mengembang dan menjadi kering.

Cara Penanggulangan : dengan menyemprotkan insektisida, seperti Detimer, yang disemprotkan ke bagian yang terkena serangan.

B. PENYAKIT

a. Busuk Akar

Busuk Akar merupakan penyakit yang dapat dialami oleh siapa saja, tidak mempedulikan apakah dia sangat berpengalaman, ataupun pemula kecuali jika kita hanya menanam adenium dalam hitungan jari. Untuk mengetahui secara jelas penyebab, cara penanggulangan dan langkah-langkah penyelamatan dapat dilihat pada halaman Pengobatan Busuk Akar Adenium

b. Layu Pucuk

Layu pucuk disebabkan disebabkan oleh jamur fusarium.

Gejala : Bagian tanaman yang terkena Layu pucuk pada pucuk daunnya akan berwarna hitam dan membusuk. Jika adenium terserang pucuk , secara otomatis pertumbuhannya akan berhenti.

Cara Penanggulangan : dengan menyemprotkan fungisida.

c. Pomopsis

Penyakit yang menyerang permukaan daun ini sering muncul saat musim hujan.

Gejala: Daun yang terserang akan berwarna kecokelatan dan membusuk.

Cara Penanggulangan : dengan menyemprotkan fungisida

Wednesday, June 18, 2008

MEMPERINDAH ADENIUM

TRAINING ADENIUM HASIL BURUAN | TRAINING BONGGOL & AKAR ADENIUM | ADENIUM GRAFTING | TRAINING BATANG ADENIUM | MEMBUNGAKAN ADENIUM

MEMPERINDAH TAMPILAN ADENIUM

Daya tarik adenium tak hanya dari bunga. Akar dan batangnya pun memikat. Adenium memiliki akar yang unik. Ukuran akar dan batang semakin besar seiring bertambahnya umur tanaman. Pertumbuhannya pun tak hanya lurus menjulang menantang matahari , tapi bisa meliuk ke kiri dan ke kanan. Batang yang indah menampilkan kesan kokoh dan kuat. Batang bisa dibentuk sehingga akan tampak lebih unik dan lebih eksklusif.

A. TRAINING ADENIUM BARU (HASIL BURUAN)

Tanaman Adenium yang akan digunakan untuk dikoleksi ataupun untuk tujuan komersial sering didapatkan dari berburu, baik berburu di rumah-rumah penduduk ataupun di penjual tanaman hias. Adenium yang didapatkan seringkali tidak dipelihara dengan baik , dan juga tumbuh semau gue. berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah untuk mempercantik adenium hasil buruan , sampai dapat ditanam di pot.

Menanam kembali adenium hasil buruan kerapkali dilakukan dengan cara "biasa" oleh sebagian kalangan penghobby adenium. Berikut ini juga akan diberikan langkah-langkah untuk "menghargai potensi tanaman adenium anda" - yang tidak sekedar tumbuh sehat dan berbunga banyak saja - yang tidak dilakukan oleh tukang tanaman biasa yang tidak memiliki taste artistik , termasuk juga inspirasi cara mempose adenium anda dengan sudut pandang professional , yang akan memberikan efek luar biasa bagi penampilan adenium anda.

B. TRAINING BONGGOL AKAR

Banyak hobiis menyangka bahwa bentuk bonggol yang unik hanya bisa diperoleh dari alam atau hasil perbanyakan biji. Apalagi di alam atau kebun , adenium berbonggol bagus termasuk langka. Di setiap kontes adenium , tanaman berbongol indah selalu menjadi primadona dn meraih juara. Dengan predikat juara tersebut , harga tanaman pun terdongkrak naik.

Meskipun langka , bentuk bonggol yang unik seperti menjuntai atau dikepang bisa dibentuk sendiri. Tak hanya batang dan cabang yang bisa dipermk , akar adenium juga bisa dirangkai. Lazimnya akar adenium hasil perbanyakan biji berukuran besar dan menggembung seperti bonsai.

Akar adenium hasil setek berbentuk serabut tidak bisa dikembungkan. Oleh kaena itu , untuk mendapatkan akar adenium yang menggembung harus dari biji. Semai biji di dalam polibag. Setelah tumbuh akar , angkat sendiri , supaya akar bawah saja yang mencari makanan. Dengan sendirinya akar atas akan menggembung. Beberapa nursery menjual biji adenium dari berbagai varietas.

Merangkai akar adenium tidaklah mudah. Pertama , cabut tanaman dari medianya. Letakkan tanaman ditempat teduh dan jangan terkena air. Dengan cara itu akar adenium akan tumbuh memanjang. Jika akar telah panjang , cabut dan layukan selama1-2 hari. Setelah akar lemas , pilin akar sehingga menyerupai kepang rambut. Dengan bentuk akar terpilin seperti itu membuat harga adenium meningkat menjadi 2 kali lipat. Bentuk akar menjuntai harganya bisa meningkat 3 kali lipat. Padahal bentuk rebah relatif lebih gampang dibentuk. Akar itu terbentuk karena pot jatuh sehingga rebah dan tumbuh mengikuti arah matahari.


C. MEMPERBESAR BONGGOL

Kelangkaan bonggol bagus membuat beberapa pekebun di tanah air bereksperimen merancang bonggol sejak tanaman muda. Bonggol muda berukuran 4-5 cm sudah bisa dibentuk. Tanaman yang sakit pun masih diselamatkan dan dibentuk. Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar. Bahkan , bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang sudah menganga.

Memaksa bonggol untuk tumbuh membesar memang relatif sulit dn resikonya esar. salah potong dan penanganan yang tidak tepat membuat tanaman merana dan mati. Itu sebabnya kebanyakan hobiis menggunakan tanaman sakit untuk dipotong. Toh , jika tanaman mati tidak merasa rugi. Sebenrnya beberapa pekebun malah menggunakan bonggol baru yang sehat. Justru tanaman yang sehat lebih cepat pulih setelah dilukai. Masa pemulihan tanaman yang relatif lama , bahkan beresiko mati.

Pilih tanaman yang batangnya berwarna hijau , mulus , dan bebas penyakit puru. Meskipun bentuk bonggol bagus , tetapi jika dipenuhi dengan puru akan mengurangi keindahan tanaman. Selain sehat , syarat lain adalah pertumbuhan tanaman harus bagus. Itu ditandai dengan adanya guratan di sekitar bonggol yang menandakan pertumbuhannya cepat.

Supaya penampilan terlihat cantik dan unik , gunakan bonggol sehat dan bercabang banyak. Tidak ada syarat khusus untuk ukuran tanaman , baik kecil dan besar bisa dipermak menjadi besar. Jika digunakan bonggol bercabang banyak , ketika besar sosok tanaman akan terkesan eksklusif. Setelah tanaman tersedia , pemolesan bisa dilakukan seperti berikut:

ü Siapkan pisau atau cutter yang tajam dan steril. Bersihkan pisau dengan alkohol 70% atau dipanaskan di atas api agar terbebas dari kuman penyakit.

ü Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara mengoyang-goyangkan agar merenggang. hal itu bertujuan agar akar tidak putus.

ü Letakkan tanaman diatas kertas atau talenan.

ü Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah , itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6-10 menit.

ü Selanjutnya , angkat dan keringanginkan di tempat teduh selama 30-60 menit.

ü Setelah batang terasa , olesi dengan zat perangsang akar , Rooton F atau Atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan steril , olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan , tapi mensterilkan luka. Selanjutnya , keringanginkan di tempat teduh selama 5-10 menit.

ü Tanam kembali dan simpan di tempat teduh.

Tips Memperbesar Bonggol dan Memperindah Batang Adenium

Selain memperindah batang dan bunga, adenium sangat diharapkan penggemarnya memiliki bonggol besar dan unik. Sebelumnya telah diulas untuk menumbuhkembangkan adenium agar memiliki batang yang indah dengan tata cara pengembangbiakan.

Layaknya manusia, adenium dalam berkembangbiaknya tergantung dari gen indukan. Kelangkaan bonggol bagus membuat beberapa penggemar bereksperimen merancang bonggol sejak tanaman masih berumur muda. Bonggol muda berukuran 4 smapai 5 cm sudah dapat dibentuk.

Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar, bahkan bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang menganga. Memaksa bonggol untuk tumbuh besar memang relatif sulit. Salah potong dan penanganan tidak tepat membuat tanaman merana dan mati.

‘’Itu sebabnya kebanyakan penggemar menggunakan tanaman sakit untuk dipotong. Kompensasinya jika tanaman mati maka tidak merasa rugi. Sebenarnya beberapa penggemar malah menggunakan bonggol baru yang sehat. Justru tanaman yang sehat lebih cepat pulih, setelah dilukai. Masa pemulihan tanaman yang relatif lama, bahkan risiko mati.

Pilih tanaman yang batangnya berwarna hijau, mulus dan bebas penyakit puru,’’ kata salah seorang penggemar sekaligus pebisnis tanaman hias di seputaran Denpasar, Komang Suweca, Kamis (28/2) kemarin di Denpasar.

Meskipun bentuk bonggol bagus, tetapi jika dipenuhi dengan puru akan mengurangi keindahan tanaman. Selain sehat, syarat lain adalah pertumbuhan tanaman harus bagus. Itu ditandai dengan adanya guratan di sekitar bonggol yang menandakan pertumbuhannya cepat.

Supaya penampilan terlihat cantik dan unik, gunakan bonggol sehat dan bercabang banyak. Tidak ada syarat khusus untuk ukuran tanaman. Baik kecil bisa dipermak menjadi besar. Jika digunakan bonggol bercabang banyak, ketika besar sosok tanaman akan terlihat eksklusif.

Setelah tamanan adenium tersedia dan siap dilakukan pemolesan dengan cara:

  • Siapkan pisau besih/carter yang tajam dan seteril.
  • Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara menggoyang-goyangkan agar bonggol dan akar merenggang, tujuannya agar akar tidak putus. Kalau perlu dilakukan perendaman menggunakan air melalui selang air dimasukan ke dalam media, sehingga tanah gembur. Perlahan tanaman angkat dan akar tetap utuh.
  • Letakkan tanaman di atas kertas atau talenan.
  • Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6 sampai 10 menit. Selanjutnya angkat dan keringkan di tempat teduh selama 30 sampai 60 menit.
  • Olesi dengan zat perangang akar, rooton F atau atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan seteril, olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan, tetapi mensterilkan luka.
  • Selanjutnya kering-anginkan di tempat teduh selama 5 sampai 10 menit.
  • Tanam kembali dan simpan ditempat teduh.

Adenium dinilai karena bonggolnya. Orang pun berlomba-lomba menggemukkan bonggol adenium. Celakanya, salah penanganan, tanaman malah busuk. Alih-alih adenium menjadi bagus, malah kadang jadi mampus. Ini catatan kecil mengenai cara membesarkan bonggol adenium secara baik dan benar.

Hampir 90 % sel tanaman tersusun air dan tidak salah bila dikatakan dimensi tanaman sangat tergantung dengan banyaknya air yang ditampung dalam sel (vacuola / rongga sel). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah tingkat kelenturan (extensibilitas) dinding sel dan besarnya influk air ke dalam sel.


Tingkat pertumbuhan sel meningkat dengan cepat bila extensibilitas sel dan influk air ke dalam sel juga meningkat. Nah tinggal dicari apa yang mempengaruhi dua faktor tersebut di atas.

Perlu digarisbawahi, pertumbuhan sel tanaman dimulai dengan pemanjangan (ratio pemanjangan jauh lebih tinggi dari pelebaran) dan disebut pertumbuhan primer. Setelah tahap pemanjangan sampai titik maksimum kemudian diikuti pertumbuhan kearah lateral/pelebaran (pertumbuhan sekunder). Pertumbuhan selanjutnya terjadi pada titik tumbuh baru (meristem) dengan mekanisme dan proses yang sama seperti di atas.

Bahwa hormon auksin, hormon giberelin, dan ekspansin (sejenis senyawa protein) dipercaya dapat meningkatkan kelenturan dinding sel.


Berita baik, urea yang sudah sangat kita kenal mempunyai dampak mirip dengan kerja ekspansin. Berita buruk, hati-hati dengan urea, tanaman mudah layu dan dinding sel jadi rawan pembusukan.

Mungkin tambahan 1 sendok makan (10 gram) urea dilarutkan dalam 25 liter air (setara 186 ppm urea 46%) diberikan satu minggu sekali akan cukup aman.


Catatan : bila pakai urea, agar efektif pastikan media tanam jangan pasir melulu, karena urea seperti halnya pupuk organik yang lain, perlu dekomposisi oleh mikroorganisme sebelum dapat diserap tanaman.

Penyebaran dan Pengenalan Adenium

Adenium di Indonesia dikenal sebagai Kamboja Jepang. Nama kamboja jepang sendiri sebenarnya menyesatkan, karena dapat diidentikkan dengan kamboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal Adenium berasal dari asia barat dan afrika.

Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotype yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, sedangkan tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang, sehingga jika dahulu kala sudah ada Kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar, maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah sebagai kamboja jepang.

Sebenarnya kamboja adalah jenis Plumeria, kerabat jauh dari Adenium. Beberapa perbedaan antara Adenium dengan Plumeria adalah sebagai berikut:

· Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi.

· Plumeria berbatang kecil memanjang tanpa bentuk umbi, dengan sosok tanaman yang besar dan dapat tumbuh tinggi, dengan bentuk daun panjang dan besar.

Adenium berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan asia barat sampai afrika. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir (desert rose). Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi media yang kering dibanding terlalu basah. Disebut sebagai adenium, karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden (Ibukota Yaman).

Akar adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air sebagai cadangan disaat kekeringan. Akar yang membesar ini bila dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu (disebut juga sebagai sukulen), namun dapat membesar.

Tunas-tunas samping dapat tumbuh dari mata tunas pada batang atau bekas daun yang gugur. Mata tunas samping tersebut akan berfungsi (tumbuh) apabila pucuk atas tanaman dipotong. Hal inilah yang dilakukan orang pada saat memprunning atau memangkas, untuk mendapatkan daun baru dan agar bunga yang akan muncul nantinya lebih serempak.

Daun adenium ada berbagai ragam, bentuk lonjong, runcing, kecil dan besar, serta ada yang berbulu halus, ada pula yang tanpa bulu. Sedangkan bunga adenium berbentuk seperti terompet, berkelopak 5, dengan aneka ragam warna sesuai dengan jenis (varietasnya) masing-masing.

Ada 2 kelompok adenium, yaitu kelompok species (jenis asli), maupun Varietas (jenis hasil perkawinan dan persilangan yang dilakukan manusia untuk mencari bentuk baru). Beberapa species asli adenium contohnya Adenium arabicum, cirinya bentuk bonggol pendek dan besar, dengan banyak batang yang muncul dari atas bonggol tersebut. Bunganya berwarna paduan putih dan pink, kecil (diameter petal kurang dari 5 cm). Adenium obesum, cirinya bentuk bonggol besar dan agak memanjang keatas, satu batang tumbuh diatas bonggol, diatas batang muncul percabangan. Bunga berwarna paduan merah dan putih, berbunga besar (lebih dari 5 cm). Jenis-jenis species adenium lainnya adalah Adenium Socotranum, Adenium swazicum, Adenium somalense, Adenium bohemianum.

Tanaman Hias

Adenium sebagai tanaman hias sudah dikenal oleh pecinta tanaman diseluruh dunia. Sekarang ini adenium sudah menjadi barang dagangan bangsa Cina, Persia, dan Malaka. Beberapa Negara yang aktif mengembangkan adenium dalam skala besar adalah Taiwan, Thailand, India, Amerika Serikat dan Amerika latin.

Adenium berasal dari Afrika Selatan, Gunung Kalahari, Pantai Timur Afrika, Somalia, hingga Negara-negara timur tengah, seperti Arab Saudi dan Yaman. Di Amerika Serikat adenium ditemukan di Hawai, Arizona, dan Florida. Karena adenium hidup pada daerah panas maka adenium ini disebut sebagai Sang Mawar Gurun. Sang Mawar Gurun ini memiliki diameter batang bias mencapai 5 meter yang disebut sebagai Adenium Socotranum. Adenium Socotranum adalah adenium dengan habitat aslinya, tapi seakrang ini sudah banyak para pemulia tanaman yang mengembangkan adenium menjadi bonsai sehingga betuknya pun berbeda-beda.

Dr. Mark A. Dimitt, curator tanaman dari Museum Arizona. Ia adalah orang yang pertama kali menyilangkan spesies adenium pada tahun 1985. Ia mencoba meyilangkan Adenium Obesum dengan Adenium Swazicum yang menghasilkan Adenium Crimson Star. Sejak penemuan itulah adenium mulai dikawin silangkan di berbagai Negara. Berkat kerja keras para pemulia tanaman keindahan adenium atau kamboja Jepang bias di nikmati oleh penggemar tanaman hias diseluruh dunia termasu Indonesia.

Perbedaan

Tanaman adenium berbeda dengan tanaman kamboja (Plumeria Sp). Meskipun berasal dari keluarga Apocynaceae, keduanya tidak bisa dikawin silangkan. Salah satu penyebabnya adalah kromosom yang dimiliki kamboja tidak sebanyak kromosom adenium, sehingga mustahil jika keduanya bias dipadukan. Perbedaan lainnya dari tanaman adenium dengan kamboja diantaranya adalah : adenium pada umumnya bersosok kecil , memiliki bentuk petal dan warna yang bervariasi. Adenium sangat cocok untuk tanaman penghias ruangan. Kamboja bersosok besar, bunganya lebih kecil dari pada adenium, dan tanaman ini lebih cocok ditanam di pekarangan sebagai pelindung. Akar pada tanaman adenium mampu membesar seperti umbi dan meliuk-liuk. Akar tanaman adenium dapat dibentuk sesuka hati kita karena akar pada tanaman adenium lunak. Sedangkan akar pada tanaman kamboja panjang-panjang. Daun pada adenium lebih kecil dibandingkan tanaman kamboja.

Adenium bisa tumbuh baik di dataran rendah yang suhunya hangat hingga dataran tinggi yang suhunya dingin. Namun, jika di daerah dingin prtumbuhan adenium akan terhambat , daunnya akan mengecil dan jarang berbunga. Cara mengatasinya adalah dengan merawat adenium di dalam green house yang dapat menstabilkan perubahan cuaca. Pangkal dan ujung daun pada tanaman adenium berbentuk Obtuse yaitu tumpul, bentuk tepi daunnya Entire yaitu licin, tanpa sembull atau gigi, rata. Bentuk daunnya Oblong yaitu memanjang, panjang daun kurang lebih 2 ½ x lebarnya. Komposisi daun pada tanaman adenium adalah daun tunggal (daun dengan satu helai daun). Pertulangan daun pada tanaman adenium Pinnate sifat permukaan daunnya glabrous yaitu tanpa rambut atau licin dan daging daun agak tebal. Pada tanaman kamboja sifat permukaan daun agak kasar dan daging daun agak tipis.

Bentuk bunga adenium mirip terompet, terdiri atas lima helai mahkota bunga (petal). Bentuk petalnya bervariasi ada yang mirip bintang, bergerigi, ujung teropong, ada juga yang ujung petalnyamembulat. Bentuk bunganya bervariasi pula, dari yang berbentuk seperti bintang (Crimson Star), bintang dengan tepi bergerigi (Obesum), dan bulat (Swazicum). Di setiap pangkal corong bunga terdapat benang sari yang muncul keluar. Tanaman adenium memiliki kelopak bunga(calyx atau sepal), daun mahkota bunga atau petal, benang-benang sari atau stamens, dan putik (pistil) serta asesoris. Tanaman adenium disebut tanaman berbunga lengkap (incomplete). Tanaman ini juga memiliki dua jenis bunga yakni bunga jantan dan bunga betina yang disebut berumah satu (monoecious).

Penyerbukan pada tanaman ini sudah bisa dilakukan dengan bantuan manusia . penyerbukan pada angin disebut dengan bunga anemophilous dan dengan bantuan serangga disebut entomophilous. Dengan bantuan manusia yaitu dengan cara memindahkan benang sari keputik bunga. Untuk menghasilkan pembuahan yang fertil memutuhkan dua jenis tanaman yang berbeda genetiknya. Penyerbukan dikatakan berhasil apabila telah terjadi buah yang membesar berbentuk tanduk. Tanaman adenium tidak begitu merepotkan karena kita hanya cukup menyiramnya satu kali sehari. Adenium ini lebih bagus diletakkn pada tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Tanaman adenium ini batangnya banyak mengandungbanyak air atau getah. Dan apabila kita ingin melakukan pemangkasan pada tanaman ini sebaiknya dilakukan pada pada musim kemarau. Jika dilakukan pada musim hujan batang pada tanaman ini akan mudah membusuk. Tanaman ini bisa kita bentuk, mulai dari akar hingga batangnya karena tanaman ini memiliki batang dan akar yang lunak.

Macam-macam Adenium

Adenium memiliki lebih dari 100 spesies. Diantaranya adalah :

1. Adenium Obesum merupakan tanaman asli padang pasir, berbentuk perdu setinggi 3-4 meter. Batngnya sukulen, berkayu, dan besar karena mengandung air untuk cadangan makanannya. Tanaman ini tumbuh di Afrika Selatan bersosok gemuk, terutama yang berasal dari pantai timur Kenya.

2. Adenium multiflorum berasal dari Afrika bagian selatan di Mozambik. Batangnya kokoh dan tumbuh tegak. Bunga berbentuk bintang warna putih, daun berwarna hijau tua dengan tulang daun berwarna putih.

3. Adenium arabicum memiliki batang gemuk dan besar dengan diameter bonggol bisa mencapai satu meter. Daun lebar berwarna hijau tua. Tinggi tanaman ini mencapai 4-5 meter, cabangnya banyak dengan bentuk cenderung menyemak. Buah dan biji umumnya lebih besar, warna bunga merah muda polos.

Hama dan Penyakit

Pada saat pembungaan banyak hama dan penyakit yang hinggap di tanaman ini. Para penghobi tanaman ini rela mengeluarkan dana lebih untuk menanggulangi musuh pada adenium tersebut. Karena tanaman ini apabila tidak secepatnya dicegah maka dalam seketika tanaman ini akan mati. Beberapa jenis hama yang biasa menyerang adenium antara lain adalah :

a. Aphid merupakan sejenis kutu berwarna kuning yang biasanya hidup berkelompok dengan jumlah yang banyak. Hama ini menyerang pucuk daun muda dengan cara menghisap cairannya, sehingga daun yang terserang akan tumbuh tidak sempurna dan cenderung keriting. Hama ini termasuk pada kelompok Arthopoda.

b. Mealy Bug berbentuk seperti kutu berwarna putih dan memiliki tepung dan lapisan lilin seperti kapas pada tubuhnya. Hama ini ditemukan diketiak daun, pucuk daun muda dan batang tanaman. Akibat serangannya pertumbuhan pucuk juga tidak normal dan timbul bercak hitam disekitar pucuk tanaman yang menyebabkan klorosis. Mealy Bug termasuk pada kelompok hama Anthropoda.

c. Cacing Tanah ini sering merusak akar tanaman. Yang mengakibatkan tanaman akan sulit meyerap unsure hara, karena bagian vital tanaman dilumpuhkan oleh hama ini. Cacing banyak terdapat di media yang sering dipupuk dengan pupuk kandang. Hama ini termasuk pada kelompok Nematoda.

d. Fungus Gnat merupakan hama yang meyerupai nyamuk berwarna hitam. Hama ini meyerang bunga pada tanaman adenium. Bunga yang diserang ditandai dengan adanya bintik hitam di kutub bunga, yang mengakibatkan bunga akan busuk dan layu. Hama ini termasuk pada kelompok Arthopoda.

e. Root Mealy Bug bersembunyi di media tanaman lembap, bentuknya meyerupai kutu rambut yang berwarna putih. Hama ini meyerang pucuk tanaman yang mengakibatkan pucuknya layu dan apabila dibongkar juga akan terlihat akar tanaman membusuk. Hama ini termasuk kepada kelompok Arthopoda.

f. Spider Mite bentuk hama ini seperti tungau dengan warna badannya yang bervariasi dari merah, kuning muda, hijau tua, cokelat muda,hingga hitam. Hama ini bersembunyi di bawah daun dan di ketiak daun. Umumnya daun yang diserang akan berwarna kusam dan terlihat mengkerut. Serangan hama ini terjadi pada musim kemarau dan hama ini termasuk pada kelompok Anthopoda.

g. Semut kadang-kadang bisa berperan sebagai hama tanaman. Karena semut sering bersarang di bawah pot sehingga dapat merusak akar dan tunas muda tanaman. Yang lebih membahayakan semut dapat menjadi factor bagi penyakit lain. Semut termasuk pada kelompok hama Anthopoda.

h. Thrips berbentuk seperti kutu berwarna hitam dan bergerak cepat. Hama ini meyerang bagian bunga yang masih kuncup akibatnya bunga gagal mengembang dan menjadi kering. Thrips termasuk pada kelompok hama Anthopoda.

Dari keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa hama yang paling banyak meyerang tanaman adenium adalah hama kelompok Anthopoda. Dan hama ini sangat berbahaya apabila tidak segera di atasi karena dapat meyebabkan tanaman mati.

Sedangkan penyakit yang meyerang adenium adalah akibat musim hujan datang, jika tidak segera diatasi tanaman akan segera membusuk dan sulit untuk diobati, seperti busuk akar akibat peyiraman yang terlalu sering dan banyak atau terkena air hujan yang menggenang di dalam pot. layu pucuk yang disebabkan oleh sejenis cendawan disebut Fusarium sp. Phomopsis sejenis cendawan yang meyerang daun hingga busuk, terutama dalam masa pembungaan. Semua ini dapat terjadi pada musim hujan atau kurangnya perawatan. Selain akibat cuaca penyakit adenium juga disebabkan oleh bakteri, infeksi jamur, dan virus. Cara mengatasinya yaitu dengan memelihara kebersihan lingkungan dan perawatan yang baik.

Sumber : wikipedia